PROSES
KEJADIAN LANGIT DAN BUMI DARI SUDUT PANDANGAN AL-QURAN
DUA2012
JABATAN PENGAJIAN AM
NAMA PENSYARAH : EN MOHD ZUKY B.
HANAFI
NO
|
NAMA
|
NO.PENDAFTARAN
|
1
|
MOHAMMAD SYAFIQ BIN ZAKARI
|
12DEE14F2012
|
2
|
ABDULLAH HAMDI BIN MUSTAFFA
|
12DEE14F2009
|
3
|
MUHAMAD FAQIH BIN ROMELI
|
12DEE14F2008
|
Penghargaan
Kami bersyukur ke hadrat
ilahi kerana dengan limpah dan kurnianya yang tidak terhingga . Selawat dan
salam ke atas nabi junjungan, keluarga, sahabat handai baginda dan
pengikut-pengikutnya hingga ke hari kemudian.
Tugasan ini yang bertajuk
‘Proses kejadian langit dan bumi dari sudut pandangan Al-quran‘ akan memberikan
pendedahan kepada pembaca tentang bentuk-bentuk kejadian bumi dan langit.
Kami sekumpulan ingin
mengucapkan ribuan terima kasih kepada pihak yang sudi membantu dalam megusahakan
tugasan ini iaitu, pensyarah kursus EN MOHD ZUKY B. HANAFI yang tidak jemu
memberi panduan dan pendapat tentang isi yang kami ingin kupas serta tidak
dilupakan kedua ibu bapa kami yang sentiasa mendoakan kejayaan kami tanpa jemu.
Akhirnya kami mengharapkan
hasil kertas kerja ini dapat memberi penjelasan terhadap tajuk yang diberi
iaitu ‘Proses kejadian langit dan bumi dari sudut pandangan Al-quran’
seterusnya menjadikan pembaca dapat mengambil pengajaran dan iktibar terhadap
kajian tersebut
Selanjutnya segala yang
baik itu datangnya dari Allah dan segala keburukan itu adalah dari kelemahan
kami sendiri .
Pengenalan
Alam semesta tidak terus
wujud dalam bentuk yang kita lihat pada hari ini. Sebaliknya ia melalui
beberapa proses tertentu. Antara proses itu adalah kelahiran gas-gas hidrogen
dan helium yang kemudiannya bercantum sehingga menjadi gumpalan asap raksaksa. Begitu
juga bumi dan langit, Allah mencipta langit dan bumi satu-persatu. Mengikut teori
Nebular, sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kumpulan
gas yang sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut ada sebagian yang
terpisah dan merupakan cincin yang mengelilingi pusat. Bagian yang mengelilingi
pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi membentuk suatu formula yang
serupa dengan terbentukya matahari tadi. Setelah mendingin benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti Bumi
dengan benda-benda yang mengelilinginya berupa sateliti atau bulan.
Kisah penciptaan langit dan bumi menurut al-quran
·
Enam Masa Penciptaan Alam Semesta
Al-Qur’an menyebutkan dalam
sittati ayyaamin yang bererti enam masa yang panjang.
Sebagaimana dalam
al-qur’an (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 ):
اللَّهُالَّذِيخَلَقَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَوَمَابَيْنَهُمَافِيسِتَّةِأَيَّامٍثُمَّاسْتَوَىعَلَىالْعَرْشِمَالَكُمْمِنْدُونِهِمِنْوَلِيٍّوَلَاشَفِيعٍأَفَلَاتَتَذَكَّرُونَ
Artinya : “Allah-lah yang
telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam
waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak
memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah
kamu tidak memperhatikannya ?”
Dari ayat di atas Allah
SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati ayyaamin)
selanjutnya para mufasir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa yang
disebut dengan (sittati ayyaamin) adalah
enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata ayyaamin.
Adapun kronologis
penciptaan dalam Al-Qur’an adalah :
·
Fasa Pertama
َوَلَمْيَرَالَّذِينَكَفَرُواأَنَّالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَكَانَتَارَتْقًافَفَتَقْنَاهُمَاوَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُون
Artinya: “Dan apakah
orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S.
AlAnbiya [21] :30)
Ini dimulai dengan sebuah
ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu. Inilah awal terciptanya
matahari, tenaga, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan
ruang.Matahari yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang menjadi bahan
dasar bagi bintang-bintang generasi pertama. Hasil dari nuklir antara gas-gas
hydrogen, meghasilkan unsur-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen,
sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.
Nukleosintesis Big Bang
terjadi pada tiga minit pertama penciptaan alam semesta dan bertanggung jawab
atas banyak perbandingan kelimpahan 1H (protium), 2H (deuterium), 3He
(helium-3), dan 4He (helium-4), di alam semesta. Meskipun 4He terus saja
dihasilkan oleh mekanisma lainnya (seperti fusi bintang dan peluruhan alfa) dan
jumlah jejak 1H terus saja dihasilkan oleh spalasi dan jenis-jenis khusus
peluruhan radioaktif (pelepasan proton dan pelepasan neutron), sebagian besar
masa ‘isotop-isotop’ ini di alam semesta, dan semua kecuali jejak-jejak yang
tidak signifikan dari 3He dan deuterium di alam semesta yang dihasilkan oleh
proses langka seperti peluruhan kluster, dianggap dihasilkan di dalam proses
Big Bang. Inti atom unsur-unsur ini, bersama-sama 7Li, dan 7Be diyakini
terbentuk ketika alam semesta berumur 100 sampai 300 detik, setelah plasma
kuark–gluon primordial membeku untuk membentuk proton dan neutron. Karena
periode nukleosintesis Big Bang sangat singkat sebelum terhentikan oleh pengembangan
dan pendinginan, tidak ada unsur yang lebih berat daripada litium yang dapat
dibentuk.(Unsur-unsur terbentuk pada waktu ini adalah dalam keadaan plasma, dan
tidak mendingin ke keadaan atom-atom netral hingga waktu yang lama).
·
Fasa Kedua
هُوَالَّذِيخَلَقَلَكُمْمَافِيالْأَرْضِجَمِيعًاثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءِفَسَوَّاهُنَّسَبْعَسَمَاوَاتٍوَهُوَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ
Artinya :
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha
mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)
Masa ini
adalah pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa langit biru
hanyalah disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel atmosfera.
Di luar atmosfera langit biru tidak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya
bintang , galaksi, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya
kubah biru yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana
(bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat
langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fasa ini, pembentukan bintang-bintang di
dalam galaksi yang masih berlangsung hingga saat ini.
·
Fasa Ketiga
Pada masa ini dalam
penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya, termasuk bumi.
Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari sekitar 4,6 juta
tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya dan angin matahari. Proto-bumi (bayi
bumi) yang telah terbentuk terus berotasi menghasilkan fenomena siang dan malam
di bumi sebagaimana yang Allah SWT firmankan dengan indah :
وَأَغْطَشَلَيْلَهَاوَأَخْرَجَضُحَاهَا
Artinya : “dan Dia
menjadikan malamnya gelap gelita, dan menjadikan siangnya terang benderang.”
Q.S An-Nazi’at [79] : 29
·
Fasa Keempat
Bumi yang terbentuk dari
debu-debu antara bintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar
matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsur-unsur
radioaktif di bawah kulit bumi.
Akibat pemanasan endogenik
itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain muncul sebagai lava dari
gunung api. Batuan basalt yang menjadi
dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan
hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumi yang menjadi
dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi”
.sebagaimana Allah SWT berfirman :
وَالْأَرْضَبَعْدَذَلِكَدَحَاهَا
Artinya :“dan bumi sesudah
itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :30)
·
Fasa Kelima
Hadirnya air dan atmosfer
di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana
firmanAllah SWT :
…وَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُونَ
Artinya :“…dan dari air
Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “ (Q.S. al-anbiya [21] : 30
Selain itu, pemanasan
matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni awan dan halilintar.
Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya akan gas metan
(CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung oksigenbebas dengan
bantuan energy listrik dan halilintar diduga menjadi awal kelahiran senyawa
organic. Senyawa organic yang mengikuti aliran air akhirnya bertumpu di laut.
Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 miliar tahun
lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemukan. Sebagaimana dikembalikan
pada surat Al Anbiya [21] ayat 30 yang telah menyebutkan bahwasannya semua
makhluk hidup berasal dari air.
·
Fasa Keenam
Masa keenam dalam proses
penciptaan ala mini adalah dengan lahirnya kehidupan di bumi yang dimulai dari
makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan. Hadirnya tumbuhan dan proses
fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi
dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis yang menyebabkan
pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di bumi terus
berlanjut.
Setelah mengkaji cara
Al-Quran menjelaskan tentang penciptaan alam semesta. Penulis menyadari bahwa
ilmu pengetahuan dan Al-Qur’an adalah bagaikan dua sisi mata yang tak bisa
dipisahkan antara satu sama lainnya. Seperti yang dikatakan oleh saintis Albert
Einsten: ”religion without science is blind and science without religion is
damage.” (Albert Einstein, 1960)
Rumusan
Allah menciptakan bumi
dalam 2 hari, kemudian Dia menciptakan langit. Kemudian dia beristiwa ke atas
langit, lalu Allah sempurnakan langit dalam 2 hari yang lain. Kemudian Allah
daha al-Ardha (menyempurnakan bumi). Bentuk penyempurnaan bumi adalah dengan
Dia keluarkan dari bumi mata air, tumbuh-tumbuhan, Allah ciptakan gunung, benda
mati, dataran tinggi, dan segala yang ada di antara langit dan bumi, dalam 2
hari. Itulah makna firman Allah, “Bumi dihamparkannya.” Sementara firman Allah,
“Dia menciptakan bumi dalam 2 hari.” Diciptakanlah bumi dan segala isinya dalam
4 hari dan diciptakan semua langit dalam 2 hari. (HR. Bukhari secara Muallaq
sampai al-Minhal, 16/85).
Kesimpulanya, Sesungguhnya
Allah maha pencipta dan maha berkuasa. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi,
manusia berlumba untuk mencari dan menkaji alam semesta pada hakikat pada saat terciptanya alam semesta
ini sudah tercatatnya dalam Al-quran. Pada abad 19 ~20 teori telah pun dikaji
dan disampaikan kepada yang lain, mulai dari yang diakui hingga yang ditolak.
Padahal sudah 14 abad yang lalu Al-quran
telah memberikan isyarat tentang penciptaan alam semesta ini. Ilmu dan Agama
pada hakikatnya akan selalu selaras. Ilmu yang tidak dilandasi agama maka ia
akan runtuh karena tidak ada keimanan di dalamnya. Begitu pula dalam ilmu-ilmu pengetahuan umum, sesungguhnya
Allah SWT telah lebih dahulu memberitahukannya di dalam Al-quran.
Rujukan
·
QURAN
SAINTIFIK : Meneroka Kecermerlangan Quran Dari Teropong Sains
Dr. DANIAL ZAINAL ABIDIN,
PTS MILLENNIA SDN. BHD.
·
TRANDENCENTAL
QUOTIENT : Kecerdasan Diri Terbaik
Shahmurhanis & Harry
Sidharta, Penerbit Republika.
·
KLAFISIKASI
KANDUNGAN AL-QURAN
Choiruddin Hadhiri,
Perpustakaan Nasional.
·
Azzaphysics
Online : Proses Kejadian Alam Menurut Al-quran
·
Konsultasisyariah.com
: Asal Penciptaan Langit dan Bumi Menurut al-Quran
·
www.infoyunik.com
: Misteri Penciptaan Langit dan Bumi dalam Al-Qur’an
"...Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu. Inilah awal terciptanya matahari, tenaga, dan waktu. ....:
ReplyDeleteMenhubungkan antara teori big bang dengan surat Al Anbiya:30 terlalu dipaksakan. Jelas Bigbang adalah teori konyol dan liar, dimana alam yang kompleks,rumit dan harmonis ini terjadi karena ledakan. Ini absurd. Kerumitan, kompliksitas dan harmonitas dari sesuatu menunjukan sesuatu itu di desain dengan sengaja bukan karena ledakan liar.
Surat Al Anbiya menunjukan desain Allah. Tidak ada sama sekali unsur ledakan. Dan ini jelas-jelas menyamakan Allah bermain ledakan (Bom).
Maha suci Allah atas pemikiran absurd ini