Thursday 13 August 2015

Proses Kejadian Langit Dan Bumi Menurut Al-Quran


PROSES KEJADIAN LANGIT DAN BUMI DARI SUDUT PANDANGAN AL-QURAN

DUA2012

JABATAN PENGAJIAN AM
NAMA PENSYARAH : EN MOHD ZUKY B. HANAFI

NO
NAMA
NO.PENDAFTARAN
1
MOHAMMAD SYAFIQ BIN ZAKARI
12DEE14F2012
2
ABDULLAH HAMDI BIN MUSTAFFA
12DEE14F2009
3
MUHAMAD FAQIH BIN ROMELI
12DEE14F2008


Penghargaan
Kami bersyukur ke hadrat ilahi kerana dengan limpah dan kurnianya yang tidak terhingga . Selawat dan salam ke atas nabi junjungan, keluarga, sahabat handai baginda dan pengikut-pengikutnya hingga ke hari kemudian.
Tugasan ini yang bertajuk ‘Proses kejadian langit dan bumi dari sudut pandangan Al-quran‘ akan memberikan pendedahan kepada pembaca tentang bentuk-bentuk kejadian bumi dan langit.
Kami sekumpulan ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada pihak yang sudi membantu dalam megusahakan tugasan ini iaitu, pensyarah kursus EN MOHD ZUKY B. HANAFI yang tidak jemu memberi panduan dan pendapat tentang isi yang kami ingin kupas serta tidak dilupakan kedua ibu bapa kami yang sentiasa mendoakan kejayaan kami tanpa jemu.
Akhirnya kami mengharapkan hasil kertas kerja ini dapat memberi penjelasan terhadap tajuk yang diberi iaitu ‘Proses kejadian langit dan bumi dari sudut pandangan Al-quran’ seterusnya menjadikan pembaca dapat mengambil pengajaran dan iktibar terhadap kajian tersebut
Selanjutnya segala yang baik itu datangnya dari Allah dan segala keburukan itu adalah dari kelemahan kami sendiri .


Pengenalan

Alam semesta tidak terus wujud dalam bentuk yang kita lihat pada hari ini. Sebaliknya ia melalui beberapa proses tertentu. Antara proses itu adalah kelahiran gas-gas hidrogen dan helium yang kemudiannya bercantum sehingga menjadi gumpalan asap raksaksa. Begitu juga bumi dan langit, Allah mencipta langit dan bumi satu-persatu. Mengikut teori Nebular, sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kumpulan gas yang sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin yang mengelilingi pusat. Bagian yang mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentukya matahari tadi. Setelah mendingin benda-benda  ini akan menjadi planet-planet seperti Bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya berupa sateliti atau bulan.





Kisah penciptaan langit dan bumi menurut al-quran

·         Enam Masa Penciptaan Alam Semesta
Al-Qur’an menyebutkan dalam sittati ayyaamin yang bererti enam masa yang panjang.
Sebagaimana dalam al-qur’an   (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 ):

اللَّهُالَّذِيخَلَقَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَوَمَابَيْنَهُمَافِيسِتَّةِأَيَّامٍثُمَّاسْتَوَىعَلَىالْعَرْشِمَالَكُمْمِنْدُونِهِمِنْوَلِيٍّوَلَاشَفِيعٍأَفَلَاتَتَذَكَّرُونَ
Artinya : “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”
Dari ayat di atas Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan  (sittati ayyaamin) adalah enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata ayyaamin.
Adapun kronologis penciptaan dalam Al-Qur’an adalah :

·         Fasa Pertama

َوَلَمْيَرَالَّذِينَكَفَرُواأَنَّالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَكَانَتَارَتْقًافَفَتَقْنَاهُمَاوَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُون
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)
Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu. Inilah awal terciptanya matahari, tenaga, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan ruang.Matahari yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama. Hasil dari nuklir antara gas-gas hydrogen, meghasilkan unsur-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.
Nukleosintesis Big Bang terjadi pada tiga minit pertama penciptaan alam semesta dan bertanggung jawab atas banyak perbandingan kelimpahan 1H (protium), 2H (deuterium), 3He (helium-3), dan 4He (helium-4), di alam semesta. Meskipun 4He terus saja dihasilkan oleh mekanisma lainnya (seperti fusi bintang dan peluruhan alfa) dan jumlah jejak 1H terus saja dihasilkan oleh spalasi dan jenis-jenis khusus peluruhan radioaktif (pelepasan proton dan pelepasan neutron), sebagian besar masa ‘isotop-isotop’ ini di alam semesta, dan semua kecuali jejak-jejak yang tidak signifikan dari 3He dan deuterium di alam semesta yang dihasilkan oleh proses langka seperti peluruhan kluster, dianggap dihasilkan di dalam proses Big Bang. Inti atom unsur-unsur ini, bersama-sama 7Li, dan 7Be diyakini terbentuk ketika alam semesta berumur 100 sampai 300 detik, setelah plasma kuark–gluon primordial membeku untuk membentuk proton dan neutron. Karena periode nukleosintesis Big Bang sangat singkat sebelum terhentikan oleh pengembangan dan pendinginan, tidak ada unsur yang lebih berat daripada litium yang dapat dibentuk.(Unsur-unsur terbentuk pada waktu ini adalah dalam keadaan plasma, dan tidak mendingin ke keadaan atom-atom netral hingga waktu yang lama).

·         Fasa Kedua


هُوَالَّذِيخَلَقَلَكُمْمَافِيالْأَرْضِجَمِيعًاثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءِفَسَوَّاهُنَّسَبْعَسَمَاوَاتٍوَهُوَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ

Artinya : “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)

Masa ini adalah pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa langit biru hanyalah disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel atmosfera. Di luar atmosfera langit biru tidak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya bintang , galaksi, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya kubah biru yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana (bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fasa ini, pembentukan bintang-bintang di dalam galaksi yang masih berlangsung hingga saat ini.
 

·         Fasa Ketiga

Pada masa ini dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya, termasuk bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari sekitar 4,6 juta tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya dan angin matahari. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berotasi menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi sebagaimana yang Allah SWT firmankan dengan indah :

وَأَغْطَشَلَيْلَهَاوَأَخْرَجَضُحَاهَا

Artinya : “dan Dia menjadikan malamnya gelap gelita, dan menjadikan siangnya terang benderang.” Q.S An-Nazi’at [79] : 29 

·         Fasa Keempat

Bumi yang terbentuk dari debu-debu antara bintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsur-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.
Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi  dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumi yang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman :

وَالْأَرْضَبَعْدَذَلِكَدَحَاهَا
Artinya :“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :30)

·         Fasa Kelima

Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana firmanAllah SWT :

…وَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُونَ
Artinya :“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “ (Q.S. al-anbiya [21] : 30

Selain itu, pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya akan gas metan (CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung oksigenbebas dengan bantuan energy listrik dan halilintar diduga menjadi awal kelahiran senyawa organic. Senyawa organic yang mengikuti aliran air akhirnya bertumpu di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemukan. Sebagaimana dikembalikan pada surat Al Anbiya [21] ayat 30 yang telah menyebutkan bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.

·         Fasa Keenam

Masa keenam dalam proses penciptaan ala mini adalah dengan lahirnya kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan. Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.
Setelah mengkaji cara Al-Quran menjelaskan tentang penciptaan alam semesta. Penulis menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan Al-Qur’an adalah bagaikan dua sisi mata yang tak bisa dipisahkan antara satu sama lainnya. Seperti yang dikatakan oleh saintis Albert Einsten: ”religion without science is blind and science without religion is damage.” (Albert Einstein, 1960)

Rumusan

Allah menciptakan bumi dalam 2 hari, kemudian Dia menciptakan langit. Kemudian dia beristiwa ke atas langit, lalu Allah sempurnakan langit dalam 2 hari yang lain. Kemudian Allah daha al-Ardha (menyempurnakan bumi). Bentuk penyempurnaan bumi adalah dengan Dia keluarkan dari bumi mata air, tumbuh-tumbuhan, Allah ciptakan gunung, benda mati, dataran tinggi, dan segala yang ada di antara langit dan bumi, dalam 2 hari. Itulah makna firman Allah, “Bumi dihamparkannya.” Sementara firman Allah, “Dia menciptakan bumi dalam 2 hari.” Diciptakanlah bumi dan segala isinya dalam 4 hari dan diciptakan semua langit dalam 2 hari. (HR. Bukhari secara Muallaq sampai al-Minhal, 16/85).

Kesimpulanya, Sesungguhnya Allah maha pencipta dan maha berkuasa. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, manusia berlumba untuk mencari dan menkaji alam semesta pada  hakikat pada saat terciptanya alam semesta ini sudah tercatatnya dalam Al-quran. Pada abad 19 ~20 teori telah pun dikaji dan disampaikan kepada yang lain, mulai dari yang diakui hingga yang ditolak. Padahal  sudah 14 abad yang lalu Al-quran telah memberikan isyarat tentang penciptaan alam semesta ini. Ilmu dan Agama pada hakikatnya akan selalu selaras. Ilmu yang tidak dilandasi agama maka ia akan runtuh karena tidak ada keimanan di dalamnya. Begitu pula dalam  ilmu-ilmu pengetahuan umum, sesungguhnya Allah SWT telah lebih dahulu memberitahukannya di dalam Al-quran.

Rujukan

·         QURAN SAINTIFIK : Meneroka Kecermerlangan Quran Dari Teropong Sains
Dr. DANIAL ZAINAL ABIDIN, PTS MILLENNIA SDN. BHD.

·         TRANDENCENTAL QUOTIENT : Kecerdasan Diri Terbaik
Shahmurhanis & Harry Sidharta, Penerbit Republika.

·         KLAFISIKASI KANDUNGAN AL-QURAN
Choiruddin Hadhiri, Perpustakaan Nasional.

·         Azzaphysics Online : Proses Kejadian Alam Menurut Al-quran

·         Konsultasisyariah.com : Asal Penciptaan Langit dan Bumi Menurut al-Quran

·         www.infoyunik.com : Misteri Penciptaan Langit dan Bumi dalam Al-Qur’an